Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi

Apa pengertian motivasi dan bagaimana cara memotivasi orang lain agar mereka termotivasi? Pastinya, sering anda tanyakan dan sangat penting untuk diketahui. Nah, silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

Definisi Motivasi

Motivasi diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik dan kegiatan yang menarik.

Nah, pengertian motivasi lainnya adalah sumber kekuatan untuk melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan. Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

Bacaan Lainnya

Teori-teori Motivasi

Setelah mengerti pengertian motivasi diatas, Berikut adalah teori-teori dalam motivasi, antara lain:

1. Hierarki teori Kebutuhan (A Theory of Human Motivation)

Teori ini dikemukan oleh Maslow, menyatakan bahwa seorang berperilaku karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang maka dikenal hierarchical of theorythry.

Kebutuhan manusia akan sangat mempengaruhi dorongan atau motivasi, dimana urutan lajunya kebutuhan manusia sama dengan berlanjutnya kedalam jenjang motivasi seseorang.

Lima tingkatan kebutuhan manusia terdiri atas, antara lain:

  • Kebutuhan fisiologis (physiological need), merupakan kebutuhan paling dasar seperti kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas dan seksual.
  • Kebutuhan rasa aman (safety need), yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup, rasa aman tidak arti fisik semata, tetapi juga mental, psi-kologikal dan intelektual.
  • Kebutuhan social (social needs), yakni kebutuhan untuk merasa memiliki dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
  • Kebutuhan harga diri (pengakuan), (Esteem needs), yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai orang lain.
  • Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi dan kebutuhan berpendapat.

2. Teori Kebutuhan Berprestasi (Needs for Acievement)

Teori ini dikemukakan oleh Mc Celland yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan seseorang akan prestasi.

Ada tiga karakteristik orang yang berprestasi tinggi, yaitu:

  • Sebuah preferensi mengerjakan tugas dengan derajat kesulitan moderat.
  • Menyukai situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri.
  • Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.

3. Teori dua faktor

Dikemukakan oleh Herzberg, menyatakan model dua factor dari motivasi yaitu faktor motivasional dan factor hygiene atau pemeliharaan. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik (dari dalam diri manusia). Faktor hygiene (pemeliharaan) adalah factor-faktor yang sifatnya ekstrinsik, yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.

4. Teori penetapan tujuan (Goal Setting Theory)

Dikemukakan oleh Edwin Locke, mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional adalah tujuan-tujuan yang mengarahkan perhatian, mengatur upaya, meningkatkan persistensi dan menunjang strategi-strategi kegiatan.

5. Teori Harapan

Dikemukan oleh Victor H. Vroom, mengatakan bahwa motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai seseorang dan perkiraan yang bersangkutan, bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkan. Artinya, apabila seseorang menginginkan sesuatu dan tampak jalannya terbuka, akan berupaya mendapatkannya.

Bentuk-Bentuk Motivasi

Berdasarkan macamnya motivasi dibedakan atas 4, antara lain:

Bagaimana Cara Memotivasi?

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi seseorang, antara lain:

1. Memotivasi dengan kekerasan

Memotivasi dengan kekerasan, yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

2. Memotivasi dengan bujukan

Memotivasi dengan bujukan, yaitu cara memotivasi dengan memberikan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu sesuai harapan yang memberi motivasi.

3. Motivasi dengan identifikasi

Motivasi dengan identifikasi, yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya sendiri dalam mencapai sesuatu.

Pada pelaksanaannya memotivasi dapat dilakukan dengan cara, antara lain

  • Teknik verbal, seperti berbicara untuk membangkitkan semangat, pendekatan pribadi, diskusi, dll
  • Teknik tingkah laku: meniru, mencoba, menerapkan
  • Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada
  • Supertisi: kepercayaan akan sesuatu secara logis, namun membawa keberuntungan
  • Citra atau image yaitu dengan immagenasi atau daya khayal yang tinggi, maka individu akan termotivasi.

Perbedaan motif, drive, kebutuhan dan tujuan

Berikut adalah perbedaan dari makna motif, drive, kebutuhan dan tujuan, sebagai berikut:

1. Motif

Motif adalah sesuatu kekuatan dasar yang terdapat dalam diri organism, yang menyebabkan organism itu bertindak atau berbuat untuk memenuhi adanya kebutuhan agar tercapai kesimbangan. Umumnya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan social.

2. Drive

Drive adalah kekuatan yang ada dalam diri individu, yang mendorong untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik atau sering disebut “physiological drive”.

3. Kebutuhan

Kebutuhan adalah kekurangan terhadap sesuatu dan menuntut segera pemenuhannya, agar terjadi keseimbangan (homeostasis).

Kebutuhan juga dapat diartikan dasar dari perbuatan bermotif. Kebutuhan terbagi dua yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

Kebutuhan pimer, adalah kebutuhan yang menyangkut kebutuhan vital, biologis dan fisiologis. Sedangkan kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang menyangkut kehidupan dalam masyarakat, tetapi tidak menyangkut kehidupan vital manusia dan fungsi kejiwaan.

4. Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang dikejar, akan dicapai untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan. Tujuan harus relevan dengan kebutuhan.

Konflik

Dorongan-dorongan atau kebutuhan-kebutuhan tidak muncul satu per satu, seringkali dua kebutuhan atau lebih muncul berbarengan atau pada saat yang sama, inilah yang disebut “konflik.” Kurt Lewin (1890-1947) seorang Psikolog membedakan tiga macam konflik, antara lain:

1. Approach-Approach Conflict: Konflik (positif) vs (positif)

Dua kebutuhan atau lebih yang muncul bersamaan tapi kedua-duanya mempunyai nilai positif bagi individu.

2.  Approach-Avoidance Conflict: konflik (positif) vs (negatif)

Apabila satu kebutuhan yang muncul mempunyai nilai positif dan negative sekaligus bagi individu

3. Avoidance-Avoidance Conflict: konflik (negatif) vs (negatif)

Kedua kebutuhan atau lebih yang muncul bersamaan semuanya mempunyai nilai negative bagi individu. Disamping itu juga dengan sering terjadi berbagai konflik yang muncul lebih dari dua kebutuhan yang mempunyai nilai-nilai positif dan negative sekaligus bagi individu, yaitu “Multiple avoidance-avoidance conflict.”

BACA JUGA: Apa itu Persepsi?

Kesimpulan

Jadi Pengertian motivasi adalah dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan hasrat dan minat melakukan kegiatan. Motivasi menjadi kekuatan dari dalam diri individu unuk bergerak kearah pencapaian tujuan, disadari maupun tidak disadari.

Banyak ahli yang mengemukakan terori motivasi diantaranya Maslow dengan teorinya A Theory of Human Motivation, Mc Celland dengan teori Needs for Acievement, Herzberg dengan teori dua factor, Edwin Locke dengan teori Goal Setting Theory dan Victor H. Vroom dengan teori harapan.

Bentuk-bentuk motivasi diantaranya motivasi interinsik, motiasi ekstrinsik, motivasi terdesak dan motivasi ideology politik. Motivasi dapat dibangkitkan dengan cara kekerasan, bujukan dan proses identifikasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan teknik verbal, tingkah laku, teknik intensif, supertisi dan pencitraan.

Perbedaan dan keterkaitan motif, drive, kebutuhan dan tujuan. Motif merupakan kekuatan dasar yang dapat menjadi drive, karena adanya kebutuhan sehingga individu akan melakukan kegiatan (tingkah laku) untukmencapai tujuan.

Dorongan sering kali muncul berbarengan sehingga terjadi konflik baik positif vs positis, negative vs negative atau juga bisa positif vs negative kadang juga terjadi Multiple avoidance-avoidance conflict.

Demikian penjelasan lengkap seputar pengertian motivasi yang telah kami jelaskan, jangan lupa share artikel ini ke akun sosial mediamu!

5/5 – (1 vote)

Kami, Mengucapkan Terimakasih Telah Berkunjung ke, Ikatandinas.com

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *